i
1 Votes

Umum
Awalnya, burung lovebird dipelihara orang terutama karena keindahan
warna bulunya. Namun seiring dengan perkembangan waktu dan trend lomba
suara burung, maka lovebird dipelihara untuk memunculkan suara-suara
khas lovebird yang panjang.
Selain sebagai burung petarung di arena kicauan, lovebird juga sangat populer sebagai burung pemaster burung lain.
Jenis-jenis lovebird dan penyebarannya
1. Lovebird kepala abu-abu / lovebird madagaskar (Agapornis cana)
Ukuran tubuh panjang 14 cm, berat 25-28 gram.
Burung lovebird madagaskar jantan: Bulu tubuh
umumnya berwarna hijau, hijau terang pada tunggirnya dan lebih
kekuningan di bagian bawahnya; kepala, leher dan dada berwarna
abu-abu; di bawah sayap berwarna hitam; bulu ekor berwarna hijau;
paruh berwarna abu-abu muda; iris berwarna cokelat tua; kaki abu-abu.

Lovebird madagascar (sumber foto parrotparrot.com)
Burung lovebird madagaskar betina: Bulu kepala, leher, dada, di bawah sayap berwarna hijau.
Burung lovebird madagaskar muda: Bulu berwarna
seperti dewasa, tetapi bulu burung jantan berwarna kehijauan pada
tengkuknya (beberapa jantan memiliki bulu kepala dan dada berwarna
hijau); paruh berwarna kuning dan terdapat bercak hitam pada pangkal
paruh bagian atas.
Anak jenis:
A.c cana dan
A.c ablectanea
Penyebaran lovebird madagaskar: Madagaskar
Burung lovebird madagaskar merupakan jenis burung lovebird yang
langka dan bukan merupakan jenis yang benyak ditangkarkan. Lovebird
jantan dan betina dapat dengan mudah dibedakan dfari warna bulunya.
Pada lovebird jantan bulu di kepala dan dada berwarna abu-abu pucat,
sedangkan pada lovebird betina hampir seluruhnya berwrana hijau muda.
2. Lovebird “muka merah” (Agapornis pullaria)

Agapornis pullaria jantan kri dan betina kanan (africanlovebirdsociety.com)
Ukuran tubuh panjang 15 cm, berat 43 gram.
Burung lovebird muka merah jantan: Bulu tubuh
umumnya berwarna hijau, sedikit lebih kekuning-kuningan di bagian
bawahnya; dahi dan muka berwarna merah orange; tunggir berwarna biru
terang; bulu di bawah sayap berwarna hitam; ekor berwarna hijau; paruh
berwarna merah oranye; iris berwarna cokelat tua; kaki abu-abu.
Burung lovebird warna merah betina: Dahi dan mukanya lebih berwarna oranye dibanding merah, di bawah sayap berwarna hijau.
Burung lovebird warna merah muda: Dahi dan muka
berwarna kuning; bulu di bawah sayap berwarna hitam pada jantan dan
bewarna hijau pada betina; paruh berwarna coklat kemerahan dan terdapat
bercak hitam dekat pangkal paruh bagian atas.
Anak jenis:
A.p. pullaria dan
A.p. ugandae
Penyebaran lovebird muka merah: Afrika Tengah dan Afrrika Barat Tengah
Lovebird jenis ini sukar berkembang biak di penangkaran. Burung
jantan dan betina dapat dibedakan dari warna bulu di bawah sayap. Bulu
burung betina seluruhnya berwarna hijau, sedangkan bulu jantan di
bagian bawah berwarna hitam.
3. Lovebird “sayap hitam” /lovebird abisinia (Agapornis taranta).

Ukuran tubuh panjang 15-16,5 cm, berat 55-65 gram.
Burung lovebird abisinia jantan: Bulu tubuh umumnya
berwarna hijau, sedikit lebih kekuning-kuningan di bagian bawahnya;
dahi, lorus dan lingkaran mata berwarna merah; bulu terbang berwarna
hitam; bulu di bawah sayap berwarna hitam; ekor berwarna hijau; paruh
berwarna merah merjan tua; iris berwarna cokelat gelap; kaki abu-abu.
Burung lovebird abisinia betina: Bulu tubuh umumnya
berwarna hijau; bulu di bawah sayap berwarna kehijauan atau
kadang-kadang berwarna hitam kecoklatan; lingkaranmata berwarna hijau.
Burung lovebird abisinia muda: Bulu berwarna seperti induk betina; paruh berwarna kuning kecoklatan.
Anak jenis:
A.t taranta dan
A.t nana
Penyebaran lovebird abisinia: Dataran tinggi Ethiopia
Burung jantan dan betina sangat mudah dibedakan dari warna bulunya.
Bulu burung betina seluruhnya berwarna hijau, sedangkan bulu jantan
tedapat warna merah di bagian dahi dan lorus serta lingkar matanya.
Warna mutasi lovebird madagaskar adalah cinnamon (coklat kekuningan).
4. Lovebird “kerah hitam” (Agapornis swinderniana)

Ukuran tubuh lovebird “kerah hitam”: Panjang 13 cm, berat 39-41 gram.
Burung lovebird “kerah hitam” dewasa: Bulu umumnya
berwarna hijau, sedikit lebih pucat di bagian kepala dan tubuh bagian
bawah, tunggir dan bagian punggung berwarna biru, bulu di bagian bawah
sayap berwarna hijau, bulu ekor berwarna hijau; kerah hitam yang sempit
di bagian tengkuknya, seluruh leher di bagian kerah berwarna kuning dan
kadang-kadang dengan sedikit warna yang memudar; paruh berwarna hitam
keabu-abuan; iris berwarna kuning; kaki berwarna kuning kehijauan
sampai hitam.
Burung lovebird “kerah hitam” muda: Tidak terdapat
kerah hitam atau hanya diwakili beberapa bulu hitam di setiap bagian
sisi leher; paruh berwarna abu-abu muda dan pada pangkalnya ada bercak
hitam; iris berwarna coklat.
Anak jenis lovebird “kerah hitam”:
A.s. swinderniana,
A.s. zenkeri, dan
A.s. emini
Penyebaran lovebird “kerah hitam”: Afrika Barat dan Afrika Tengah.
Burung lovebird “kerah hitam” sulit berkembang biak di penangkaran.
5. Lovebird “muka salem” (Agapornis roseicollis)

Salah satu contoh lovebird muka salem / Agapornis roseicollis (Foto: AfricanLovebirdSociety.com)
Ukuran tubuh panjang 15 cm, berat 46-63 g.
Burung lovebird “muka salem”: Bulu umumnya berwarna
hijau, lebih kuning di tubuh bagian bawah, bulu dahi dan di belakang
mata berwarna merah, lorus, pipi, kerongkongan dan bagian atas dada
berwarna merah muda; tunggir berwarna biru terang; bulu di bagian
bawah sayap berwarna hijau dengan sedikit warna biru, bulu ekor bagian
atas berwarna hijau, bagian bawah kebiruan; paruh berwarna kuning
gading; iris berwarna cokelat tua; kaki berwarna abu-abu.
Anak jenis:
A.r. roseicollis dan
A.r. catumbella.
Penyebaran lovebird abisinia: Afrika Barat Daya.
Jenis lovebird ini umumnya mempunyai bulu yang indah. Di antara
jenis lovebird, jenis lovebird muka salem mempunyai suara yang paling
keras. Kenis lovebird ini paling mudah dikembangbiakkan.
Dalam penangkaran sebaiknya diperlihara berpasangan karena tidak
cocok dipelihara secara berkelompok atau digabungkan dengan jenis
burung lain.
Antara burung jantan dan betina relatif sulit dibedakan. Warna mutasinya adalah
lovebird albino (bulu putih, mata merah),
lovebird lutino (bulu kuning, mata merah),
lovebird golden cherry (bulu kuning emas sampai merah muda),
lovebird pied (bercak warna),
lovebird cinnamon (coklat kekuningan) dan
lovebird biru.
6. Lovebird kaca mata fischer (Agapornis fischeri)

Contoh Lovebird Agapornis fischeri (Foto: AfricanLovebirdSociety.com)

Contoh lain Lovebird Agapornis fischeri (Foto: AfricanLovebirdSociety.com)
Panjang 15 cm, berat 42-58 gram.
Burung lovebird kaca mata fischeri dewasa: Bulu
umumnya berwarna hijau, lebih kekuningan pada tubuh bagian bawah; dahi,
pipi dan kerongkongan berwarna merah oranye; bulu di bagian kepala
lainnya berwarna hijau pudar; bagian atas dada dan kerah sekitar leher
berwarna kuning; bagian atas ekor berwarna biru muda; bagioan bawah
sayap berwarna biru dan hijau; ekor berwarna hijau; lingkar di
sekeliling mata berwarna putih; paruh berwarna merah; iris berwarna
cokelat; kaki berwarna abu-abu muda.
Burung lovebird kaca mata fischer muda: Bulu
berwarna lebih muda dibandingkan dengan bulu burung dewasa, terutama
bulu pada kepala; pada pangkal paruh bagian atas terdapat bercak kecil
berwarna hitam.
Penyebaran lovebird kaca mata fischeries: Tanzania.
Lovebird kaca mata fischer termasuk lovebird yang mudah
dikembangkan. Antara lovebird jantan dan lovebird betina relatif sulit
dibedakan.
Warna mutasi lovebird kaca mata fischer adalah lovebird kaca mata
fischer biru dan lovebird kaca mata fischer kuning. Persilangan antara
lovebird kaca mata fischer dengan lovebird kaca mata nyasa menghasilkan
warna mutasi lutino dan albino.
7. Lovebird kaca mata topeng (Agapornis personata)

Panjang 14,5 cm, berat 43-47 gram.
Burung lovebird kaca mata topeng dewasa: Bulu
umumnya berwarna hijau; lebihdahi, lorus, ubun-ubun, dan pipi bagian
depan berwarna hitam kecoklatan; bulu di bagian kepala lainnya berwarna
kehitam-hitaman pudar; kerongkongan berwarna oraney kemerahan; bagin
atas dada dan kerah di sekeliling leher berwarna kuning; bulu ekor
berwarna hijau; lingkar di sekeliling mata berwarna putih; paruh
berwarna merah; iris berwarna cokelat; kaki berwarna abu-abu.
Burung lovebird kaca mata topeng yang masih muda: Bulu
berwarna lebih muda dibandingkan dengan bulu burung dewasa, terutama
pada bagian kepala; pada pangkal paruh bagian atas terdapat bercak
kecil berwarna hitam.
Penyebaran lovebird kaca mata topeng: Tanzania Utara dan Tengah.
Lovebird kaca mata topneg termasuk lovebird yang mudah dikembangkan.
Antara lovebird jantan dan lovebird betina relatif sulit dibedakan.
Warna mutasi lovebird kaca mata topneg adalah lovebird kaca mata topeng warna biru.
8. Burung lovebird kacamata nyasa (Agapornis lilianae)

Contoh lovebird kacamata nyasa atau Agapornis lilianae (Foto: AfricanLovebirdSociety.com)
Panjang 13,5 cm, berat 28-37 gram.
Burung lovebird kaca mata nyasa dewasa: Bulu
umumnya berwarna hijau, lebih kekuningan pada tubuh bagian bawah dan
tunggir; dahi dan kerongkongan berwarna merah oranye dan menjadi warna
merah muda kekuning-kuningan pada bagian mahkota, lorus, pipi dan
bagian atas dada; bulu ekor berwarna hijau; lingkar di sekeliling mata
berwarna putih; paruh berwarna merah tua; iris berwarna cokelat
kemerahan tua; kaki berwarna coklat keabu-abuan.
Burung lovebird kaca mata nyasa muda: Bulu pada pipi berwarna kehitaman; pada pangkal paruh bagian atas terdapat bercak kecil berwarna hitam.
Penyebaran lovebird kaca mata nyasa: Tanzania, Zanzobar bagian utara, Malawi bagian timur, dan Moaambik bagian barat laut.
Lovebird kaca mata nyasa dapat dipelihara secara berkelompok. Antara
lovebird jantan dan lovebird betina relatif sulit dibedakan.
Warna mutasi lovebird kaca mata nyasa adalah lovebird kaca mata nyasa lutino (lovebird lutino).
9. Burung lovebird kacamata pipi hitam (Agapornis nigrigenis)

Gambar lovebird kacamata pipi hitam Agapornis nigrigenis (Foto: Africanlovebirdsociety.com)
Panjang 13,5 cm, berat 36-52 gram.
Burung lovebird kaca mata pipi hitam dewasa: Bulu umumnya berwarna
hijau, lebih kekuningan pada tubuh bagian bawah dan tunggir; dahi dan
ubun-ubun depan berwarna coklat kemerahan; ubun-ubun belakang dan
tengkuk berwarna hijau kekuningan tua; lorus, kerongkongan, dan pipi
berwarna hitam kecoklatan, bagian atas dada berwarna merah oranye
pucat; ekor berwarna hijau; lingkar di sekeliling mata berwarna putih;
paruh berwarna merah tua; iris berwarna cokelat; kaki berwarna coklat
keabu-abuan.
Burung lovebird kaca mata pipi hitam muda serupa dengan burung
dewasa; pada pangkal paruh bagian atas terdapat bercak kecil berwarna
hitam; iris berwarna cokelat muda.
Penyebaran lovebird kaca mata pipi hitam: Zambia bagian barat daya dan Zimbabwe bagian barat laut.
Lovebird kaca mata pipi hitam secara umum sulit didapat di pasaran
karena burung ini sudah dibatasi untuk tujuan ekspor dari negara
asalnya. Burung ini bisa dipelihara secara berkelompok bahkan dicampur
dengan burung lain.
Warna mutasi lovebird kaca mata pipi htam adalah lovebird kaca mata pipi hitam kuning (lovebird kuning).
Ciri jantan dan betina lovebird
Membedakan jenis kelamin lovebird termasuk pekerjaan gampang-gampang
susah. Gampang untuk jenis-jenis tertentu tetapi susah untuk jenis
lainnya, apalagi kalau masih anakan. Untuk membedakan jenis kelamin
lovebird bisa digunakan cara sederhana sampai yang ilmiah.
Berikut ini adalah serba-serbi mengani perbendaan lovebird jantan dan lovebird betina yang saya ambil dari tulisan
Siti Nuramaliati Prijono dalam buku berjudul
Lovebird terbitan Penebar Swadaya.
A. Berdasarkan penampilan luar.
Menurut Siti Nuramaliati, berdasar tingkat kesulitan untuk
membedakan jenis kelamin lovebird (dan burung secara umum) maka dapat
dibedakan 3 kelompok lovebird. Ketiga kelompok tersebut adalah kelompok
dimorfik (jenis kelaminnya sangat jelas dapar dibedakan), kelompok
intermediate (jenis kelaminnya agak sulit dibedakan dari penampilan
burung), dan kelompok lovebird kacamata (perbedaan jenis kelaminnya
tidak konsisten). Namun secara umum pada banyak jenis lovebird relatif
mudah dibedakan jenis kelaminnya dengan melihat pada penampilan luarnya.
a. Kelompok lovebird dimorfik Beberapa jenis
lovebird yang termasuk dalam kelompok dimorfik di antaranya lovebird
abisinia, lovebird madagaskar dan lovebird muka merah.
1. Lovebird abisinia (Agapornis taranta) - Lovebird jantan berat
badan 65 gram, dahi berwarna merah. - Lovebird betina berat badan 55
gram, dahi berwarna hijau.
2. Lovebird madagaskar (Agapornis cana) – Tidak ada perbedaan berat
badan antara lovebird jantan dan lovebird betina. - Lovebird jantan
kepala dan leher berwarna abu-abu - Lovebird betina bulu tubuh
keseluruhannya berwarna hijau
3. Lovebird muka merah (Agapornis pullaria) - Lovebird jantan: dahi
dan muka berwarna merah-oranye, tunggir (bulu di atas pantat, di bawah
ujung lipatan sayap) berwarna biru muda, bulu terbang dan bagian bawah
bulu sayap berwarna hitam. - Lovebird betina dahi dan muka lebih
didominasi warna oranye dibandingkan warna merah, bagian bulu penutup
sayap berwarna hijau dan di tepi sayap berwarna kekuningan.
b. Kelompok intermediate Dua jenis lovebird yang termasuk dalam kelompok intermediate adalah lovebird black collared dan lovebird muka salem.
1. Lovebird black collared (Agapornis swinderniana) Lovebird jantan dan betina sangat sulit dibedakan dan tampak serupa dalam penampilan luarnya.
2. Lovebird jantan dan betina serupa dalam penampilannya, meskipun
pada umumnya lovebird betina mempunyai bulu di bagian kepala dengan
warna yang lebih pucat.
c. Kelompok lovebird kacamata Empat jenis lovebird
yang termasuk dalam kelompok lovebird kacamata adalah lovebird nyasa
(Agapornis lilianae), lovebird pipi hitam (Agapornis nigrigenis),
lovebird topeng (Agapornis personata), lovebird fischer (Agapornis
ficheri).
Keempat jenis lovebird ini sangat sulit dibedakan antara jantan dan
betina. Meskipun demikian ada sedikit perbedaan berat badan antara
jantan dan betinanya. Satu keunikan dari lovebird kelompok kacamata
adalah pada saat menjelang musim berkembangbiak burung betina akan
membawa bahan sarang di bawah bulu tunggir dan bulu punggung bagian
bawah.
B. Membedakan jenis kelamin tidak berdasarkan penampilan luar.
Pada jenis lovebird yang tidak dapat dibedakan jenis kelaminnya
berdasarkan penampilan luarnya yang spesifik maka akan sulit untuk
membedakan lovebird jantan dan lovebird betina. Pada kejadian ini makan
ada beberapa cara untuk digunakan memnedakan lovebird jantan dan
lovebird betina.
a. Bentuk tubuh. Lovebird betina cenderung memiliki tubuh yang kekar dan lebih berat. Namun kriteria ini tidak mutlak sifatnya.
b. Warna Lovebird jantan mempunyai warna yang lebuh
terang dari lovebird betina. Meskipun demikian hal itu tidak selalu
benar karena warna bulu juga tergantung pada makanan, iklim, dan
variasi geografis.
c. Cara bertengger Lovebird betina bertengger dengan jarak antarkaki lebih lebar dibandingkan lovebird jantan.

Perbedaan jantan berina berdasar bukaan kaki (Foto: Repro dari Buku Lovebird)
d. Bentuk ekor Lovebird betina mempunyai ekor dengan bentuk lebih rata dibandingkan pada ekor lovebird jantan yang berbentuk agak meruncing.

Perbedan jantan dan betina dari bentuk ekor (Foto: Repro dari Buku Lovebird)
e. Membangun sarang Kegiatan membangung sarang
lebih intensif dilakukan oleh lovebird betina ketimbang jantan.
Lovebird menggigit-gigit di luar sarang pada cabang-cabang dan batang
yang lebih tebal. Lovebird betina akan megambil kulit kayu dan
mengumpulkannya untuk membuat sarang, sedangkan lovebird jantan
menyuapi lovebird betina. Namu hal ini juga tidak mutlak karena ada
lovebird jantan yang juga aktif mengumpulkan bahan sarang.
f. Perabaan pada tulang pubis (supit urang). Lovebird
memiliki dua tulang pubis (supit urang) pada bagian pinggulnya. Pada
musim berkembang biak, tulang pubis lovebird betina menjadi lebih
elastic dan jarak antara kedua tulang pubis tersebut melebar karena
pengaruh hormone. Keadaan tersebut dapat dirasakan dengan rabaan
tangan. Pada lovebird jantan, jarak antara dua tulang pubis tersebut
sempit. Teknik perabaan ini hanya dapat digunakan bila kegiatan seksual
lovebird betina dengan aktif.
g. Pemeriksaan dengan alat laparoscopy Untuk
mengetahui jenis kelamin lovebird juga bisa dilakukan dengan
menggunakan alat laparoscopy. Lovebird yang akan diperiksa jenis
kelaminnya harus dibius dulu. Setelah itu dilakukan operasi kecil pada
bagian kiri tubuh burung di antara tulang rusuk, tulang pinggang dan
tulang paha. Dari bagian yang dioperasi itu dimasukkan alat laparoscopy
untuk melihat ada tidaknya ovary (indung telur). Jika ada ovari maka
lovebird tersebut dipastikan betina. Cara ini hanya bisa dilakukan jika
burung sudah dewasa.
h. Pemeriksaan DNA Cara lain untuk mengetahui jenis
kelamin lovebird adalah dengan menguji DNA yang dapat diperoleh dari
darah atau bulu burung. Setelah DNA diekstrak dengan larutan tertentu
dan proses lebih lanjut, lalu hasilnya dipotret dengan Polaroid.
Apabila dalam foto tersebut terlihat dua pita maka lovebird tersebut
dapat dipastikan berkelamin betina. Namun jika terlihat hanya satu
pita, lovebird itu bias dipastikan jantan.
Cara ini dianggap lebih cepat dan hasilnya lebih akurat. Namun biaya
uji DNA sangat mahal. Selain itu di Indonesia belum banyak laboratorium
yang menawarkan jasanyan untuk memeriksa jenis kelamin burung dengan
uji DNA.
Pasangan sejenis juga bercumbu
Pada jenis lovebird yang tidak dapat dibedakan antara jantan dan
betinanya berdasarkan bentuk tubuh dan warna bulunya sering terjadi
kesulitan untuk memperoleh pasangan yang sesuai,.
Sering terlihat dua ekor jantan berperilaku seperti pasangan
lovebird yang berlainan jenis. Hal yang sama juga terjadi pada dua
lovebird betina. Bahkan pada pasangan lovebird betina ini apabila
bertelur maka jumlah telurnya akan lebih banyak dari pasangan yang
normal, tetapi telur tersebut tidak fertile alias tidak akan menetas
jika dierami.
Hal yang membedakan antara pasangan jantan-jantan dan betina-betina
adalah pada pasangan jantan-jantan tidak akan membuat sarang karena
perilaku itu hanya milik lovebird bertina.
Ada yang menyatakan bahwa lovebird jantan adalah yang menyuapi
pasangannya sedangkan betina yang disuapi. Tetapi hal ini tidak benar
karena lovebird betina juga sering menyuapi lovebird jantan untuk
menarik perhatian si jantan.
Juga tidak benar bahwa lovebird betina memiliki paruh dan kepala
yang lebih kecil ketimbang lovebird jantan. Dan tidak tentu benar bahwa
lovebird jantan memiliki kepala yang lebih lebar dengan paruh yang
lebih runcing.
Cara memilih burung lovebird
Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pemilihan bahan atau bakalan pada burung lovebird:
- Bentuk paruh, sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar, panjang dan terlihat kokoh.
- Berkepala besar. Ini menandakan burung ini mempunyai mental tempur yang baik.
- Postur badan, pilihlah bahan yang berpostur sedang dengan panjang
leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang
berleher dan berbadan pendek.
- Sebaiknya juga pilihlah bahan yang berdada lebar.
- Sayap mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat, ini menandakan
bahan tersebut sehat. Pilihlah Kaki yang besar dan terlihat kering.
Warna kaki tidak berpengaruh terhadap mental burung.
- Lincah dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri bahan yang bermental baik.
- Leher panjang padat berisi. Menandakan burung ini akan mengeluarkan power suara secara maksimal.
- Bola mata besar dan bersih bersinar. Menandakan burung ini memiliki
prospek yang cerah apabila dijadikan burung lomba. Karena akan sangat
gacor.
———————————-
Sumber: http://omkicau.com/